Life


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu....

Selamat pagi/siang/sore/malam...

Apa kabar peserta didik kelas 9 SMPN 177?

Ibu selalu mendoakan agar kalian selalu sehat, kuat dan bahagia, begitupun dengan keluarga kalian ya.

Bagaimana, kalian sudah rindu sekolah?

Ibu yakin kalian yang mungkin dulunya gak betah berlama-lama di sekolah sekarang pasti kalian paling tidak menyimpan kerinduan untuk berangkat ke sekolah atau hanya sekedar memakai pakaian sekolah.

Karena ibu pun begitu, rindu masa-masa itu :)

Hari ini di dalam blog ini bu Nina ingin sedikit membahas tentang video yang minggu lalu sudah kalian review, pendapat kalian sungguh luar biasa sekali. Appreciate to all of you! Ibu Nina senang membaca semua pendapat kalian, kalian keren juga ya kata-katanya. Bentar lagi Fiersa Besari mah permisi lewat depan kalian hahaha.

Yang intinya dari semua itu bisa disimpulkan bahwa jalan hidup setiap individu itu pasti berbeda dan penyelesaian masalah tiap individu pun juga berbeda. Banyak orang yang sering membandingkan antara hidup si A dan si B. Buat apa membandingkan? Semuanya berbeda. Bahkan bayi kembar sekalipun ketika lahir mereka dibedakan waktunya. Maka tidak perlu sedih ketika kita melihat bahwa hidup orang lain mungkin jauh lebih beruntung daripada diri kita. Karena apa? Karena Tuhan telah menggariskan rejeki, jodoh, maut dan bagaimana hidup kita di bumi ini sedari kita diberikan nyawa.

Jadi tidak usah berkecil hati nak, ketika kamu merasa tidak lebih pintar daripada si A, kamu bukannya tidak lebih pintar, hanya saja kepintaranmu ada di bidang lain yang mungkin si A tidak memilikinya. Tidak semua orang diciptakan untuk pintar matematika atau ipa, bayangkan jika semua orang diminta untuk pintar dibidang tersebut lalu siapa nanti yang akan jadi atlet? Jadi designer? Jadi pemusik? Jadi penulis? Hemmm siapa? 

Yaa meskipun memang mungkin kita ini tidak membandingkan tapi justru orang disekitar kita yang membandingkan, lalu bagaimana bu? Mungkin ini mengapa Tuhan menciptakan umatnya dengan 2 telinga dan 1 mulut, agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara. Kita dengarkan apa kata orang yang mungkin sering mengkritik atau memberikan nasihat kepada kita, kita berikan ucapan terimakasih telah memberikan masukan, senyum, lalu pergi. Sepertinya itu cara yang paling berkelas ketika kita dihadapkan pada situasi itu. Karena sejatinya tidak semua ucapan orang itu perlu kita dengar, hanya ucapan dari orang-orang yang punya kapabilitas yang bisa kita terima, renungkan dan realisasikan saran dan ucapannya. Buat apa bukan berdebat dengan orang seperti itu? Hanya akan membuang waktu dan energi, serta akan menambah masalah di hidup saja.

Kita ketahui sendiri bahwa masalah dalam hidup itu pasti akan terjadi. Wah jelaslah! Jika kalian hidup tanpa ada masalah itu artinya kalian tidak hidup. Karena apa? Masalah itu hadir sebagai bahan kita untuk belajar lebih kuat dan lebih gigih menjalani kehidupan. Semakin besar ditimpa masalah maka akan menjadikan kita orang yang kuat, bijak dan berpengalaman. Semakin sering ditimpa masalah maka akan menjadikan kita lebih lihai dalam menyelesaikan masalah yang ada. Bukan berarti juga sekarang kita mencari masalah ya nak, itu justru keliru karena kita menciptakan sendiri masalah kita.

Adanya permasalahan covid-19 ini untuk sebagian orang bisa saja menjadi masalah yang besar, tapi mungkin untuk sebagian lainnya tidak. Jika kalian di rumah saja tanpa ada aktifitas berarti bisa jadi setelahnya akan timbul masalah, kalian menjadi lebih malas, lebih mudah sakit, lebih mudah marah dll, nah itu artinya kalian menciptakan masalah kan? Tapi jika kalian meskipun di rumah saja tapi tetap beraktifitas, bercengkerama dengan keluarga, berolahraga bersama, lebih mendekatkan diri pada Tuhan dengan beribadah lebih sering, kemungkinannya dengan kebiasaan seperti itu tidak akan memunculkan masalah berarti bukan? Karena apa nak? Karena masalah itu tergantung bagaimana sudut pandang kita memahaminya. Pahami dan hadapi masalah, bukan lari dan pergi dari masalah.

Sama halnya dengan mungkin diantara kalian sekarang banyak yang mengeluhkan tentang memilih sekolah lanjutan, akan pergi ke SMA atau SMK atau yang lainnya? Atau bingung memilih IPA atau IPS? Atau sudah punya pilihan, tapi orang tua memaksa untuk di jurusan A? Dan lain sebagainya. Wah banyak sekali pasti yang mengeluhkan ini yaaa....

Ibu sudah sering bahas dalam kelas kan nak, bahwa langkah awal yang perlu dilakukan adalah kenali dulu potensi kalian, setelah kalian tahu potensi kalian ada dimana selanjutnya adalah membandingkan potensi kalian tersebut dengan nilai yang kalian miliki. Kemudian supaya lebih yakin kalian browsing tentang pilihan kalian tersebut, misalnya kalian cek sekolah mana yang kalian mau, kalian lihat rata-rata nilainya, ekskul di sekolah itu seperti apa dll. Lalu kalian sudah bisa langsung tentukan pilihannya.

Ingat yaa tidak ada yang lebih baik antara SMA dan SMK, keduanya baik tergantung dari potensi kalian.

Lalu bu bagaimana jika sudah punya pilihan, tapi orang tua tidak setuju?

Ini yang paling sering kalian keluhkan. Untuk orangtua yang memiliki pemikiran terbuka dan percaya sepenuhnya dengan potensi dan pilihan anak pasti kalian akan cukup lega karena tidak perlu berhadapan dengan masalah ini, namun jika sebaliknya....

Pertama yang perlu kalian lakukan adalah berbicara dengan orang tua, dekati orangtua kalian, berikan pemahaman, berikan cerita-cerita tentang individu/kerabat terdekat kita yang sukses karena saat SMA pilihan sekolahnya adalah jurusan A. Ingat yaa pelan-pelan, bukan memaksa cara bicaranya apalagi sampai marah-marah. Wah salah itu. Cari video tentang mengembangkan potensi anak, di youtube banyak. Tunjukkan video itu. Jangan hanya sekali dilakukan, kalian coba beberapa kali.

Jika masih belum bisa kalian terus doakan, minta pada Tuhan agar orang tua kalian diluluhkan hatinya dan mau menerima pendapat dan pilihan kamu. Mumpung sedang belajar di rumah ibadahnya bisa ditingkatkan, solat malam, solat duha, solat lima waktu, tadarus, solat terawih dll, setiap solat jangan lupa sisipkan doa tersebut. Karena hanya kekuatan doa yang mampu mengubah takdir. Jika sudah melakukan semua itu tapi orang tua masih tetap keukeuh, lalu bagaimana bu?

Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menuruti apa kata orang tua. Karena apa? Karena ridho Tuhan adalah ridho orang tua kita. Jika orang tua tidak meridhoi kita maka jalan kita pun tidak akan diridhoi. Ikhlaskan. Dan percayalah bahwa orang tua kita bukan tanpa sebab melakukan itu. Pasti ada alasan mengapa orang tua kita meminta kita untuk memilih itu. Mungkin kalian akan berpikiran bahwa “bu tau kan bu kalo kita gak suka sama sesuatu tuh pasti gak maksimal bu ngejalaninnya”. Iya ibu mengerti itu, tapi balik lagi bahwa orangtua kita melakukan itu, bukan hanya menyuruh kita, lalu kemudian lepas tangan. Tapi mereka juga pasti akan mendoakan kita selalu agar jalan kita diberikan kemudahan. Orang tua mana yang ingin menjerumuskan anaknya bukan?

Apapun pilihannya, kunci suksesnya adalah dengan melakukannya semaksimal mungkin, meskipun mungkin kita benci dan tidak suka dengan hal itu. Tapi lakukanlah 100% dan berikan yang terbaik. Mungkin dengan pilihan orangtua kita itu dapat membawa kita pada kesuksesan. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya bukan nak?

Kenapa bu Nina bisa bicara seperti ini? Karena bu Nina merasakan itu. Tapi itu terjadi ketika kuliah, bayangkan nak SMA hanya 3 tahun, tapi kuliah? Minimal 4 tahun bahkan bisa lebih dan kuliah akan lebih menentukan kepada langkah hidupmu kelak. Mana pernah terpikirkan oleh bu Nina bahwa bu Nina akan menjadi guru, tidak pernah sama sekali. Awalnya bu Nina ingin kerja di rumah sakit, karena ayah bu Nina kerja disana. Bu Nina sudah diterima di Politeknik Kesehatan, tapi Tuhan berkata lain, ada saja jalannya sehingga bu Nina tidak jadi kuliah disana. Pada saat itu ibu bu Nina ingin anaknya menjadi guru maka bu Nina coba daftar di Universitas keguruan, dan justru bu Nina keterimanya disana. Hingga sekarang bu Nina jadi guru.

Kalian bisa bayangkan jika bu Nina tetap di Politeknik Kesehatan dan kemudian bekerja di rumah sakit? Bu Nina sekarang ini mungkin akan menjadi garda terdepan pada wabah Covid 19 ini, bayangkan resikonya besar bukan? Lalu apa yang bu Nina dapat setelah bu Nina mengikuti saran ibunya bu Nina? Alhamdulillah karir bu Nina sebagai guru diberikan banyak kemudahan dan kelancaran sampai sekarang bu Nina jadi PNS. Alhamdulillah bu Nina dipertemukan dengan jodohnya, seperti yang kalian tahu. Mana pernah bu Nina berpikir bahwa bu Nina bisa seperti sekarang? Sama sekali tidak terpikirkan nak, bu Nina pun dulu malah sempat berpikiran “kalo misalnya nanti gak sukses gimana ya?”. Tapi setelah bu Nina menjalani semuanya dengan maksimal, hasilnya pun alhamdulillah luar biasa. Itupun jelas tidak luput dari doa orang tua :”)

Maka itu nak, sekarang coba yuk direnungkan tentang hal ini. Percayalah Tuhan bersama kita semua. Dan percayalah bawha kekuatan doa itu besar maknanya.

Tetap semangat dan kuat ya nak! J

Jika masih ada yang keraguan bisa hubungi bu Nina yaaa, kalian bisa cari tau sendirilah nomer/instagram bu Nina. Bu Nina tunggu! :)



Jangan lupa isi kolom komentarnya yaa, sebagai tanda kalian telah hadir di blog ini :)

Comments

  1. Tefima Kasih atas nasehatnya bu....

    ReplyDelete
  2. terima kasih bu atas nasihat yang ibu berukan πŸ™πŸ˜˜

    ReplyDelete
  3. terimakasih bu atas nasihat yang ibu berikan πŸ™πŸ˜˜

    ReplyDelete
  4. terimakasih bu atas nasihat yang ibu berikan πŸ™πŸ˜˜

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. makasi banyak bu ninaπŸ₯°

    ReplyDelete
  7. Terimakasih banyak bu nasihatnya...

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. makasihh banyak bu nasihatnya

    ReplyDelete
  10. makasihh banyak bu nasihatnya

    ReplyDelete
  11. Makasihhh bu nasehatnya sangat berguna sekaliiii😚

    ReplyDelete

Post a Comment