Jodoh itu Dekat, Cepat dan Tepat #2


Aku tidak pernah menyangka bahwa dia yang akan jadi jodohku. Dia begitu dekat denganku, semua berjalan begitu cepat dan aku yakin dialah orang yang tepat.

Tidak pernah sedikit pun ada keraguan dalam diriku terhadap dia. Malah terkadang justru banyak orang yang ragu dengan status dia kemudian membandingkannya dengan aku. Lalu kenapa? Apa masalahnya? Yang aku percayai selama ini hanya jodoh, rejeki dan maut itu sudah Allah SWT tentukan sedari kita diberikan nyawa. Lantas kenapa mempermasalahkan hal itu?

Apa yang ditunjukkannya selama ini sama seperti apa yang memang dia miliki. Dia tidak pernah mengada-ada, sederhana dan apa adanya. Sedari awal dia pun dengan rendah dirinya selalu berkata dan menunjukkan dirinya seperti itu, bahkan dia sejak awal sudah sering berkata berulang-ulang tentang “Aku suka sama kamu bukan karena status kamu yaaa, gatau kenapa tapi emang aku udah langsung ngerasa kalo kamu itu orang yang pas buat aku” atau pertanyaan-pertanyaan seperti “Kok kamu sama aku sih de? Aku kan gak punya apa-apa” atau “De diluar sana banyak yang lebih dari aku dan mau masa kamu, kenapa mau sama aku?”. Omongan itu bukan cuma sekali dua kali, tapi berkali-kali, bahkan sampe kadang bosan mendengarnya. Tapi aku tau kenapa dia terus-terusan mengatakan hal seperti itu, ya, dia pun terus-terusan ingin memastikan bahwa bener aku memang mau bersamanya.

Perlahan aku mulai tau kenapa aku dengan mudahnya bisa menerima dan yakin untuk terus bersamanya. Selain karena kesederhanaanya, dia juga berjuang begitu besarnya untuk bersamaku. Hal itu yang baru aku ketahui setelah aku bersamanya, lalu dia menceritakan semuanya.

Mana aku tahu sebelumnya bahwa dia ternyata menunggu kedatanganku di STT, dia bahkan berusaha menahan ketika ada seorang guru yang ingin menjodohkan dia.

Mana aku tahu sebelumnya bahwa dia ternyata sudah mencintaiku di hari pertama bertemu. Kelihatannya klise memang, tapi aku bisa percaya akan hal itu dengan begitu mudah.

Mana aku tahu sebelumnya bahwa dia panik bahkan sampai ingin langsung membeli HP baru, ketika awal-awal bertukar pesan singkat namun tiba-tiba HP dia mati total.

Mana aku tahu sebelumnya bahwa dia punya ketakutan yang besar ketika aku pergi Latsar, karena dia tau bahwa disana akan ada ratusan laki-laki dengan status CPNS-nya yang bisa saja jadi pasanganku.

Dan ketidaktahuanku yang terakhir ini yang paling membuat hatiku berdebar. Mana aku tahu sebelumnya bahwa dia selalu menyebutkan namaku dalam setiap solatnya, bahkan sampai-sampai dia bercerita bahwa dia solat fajar demi menjalankan misi khusus ini.

Ah kamu terlalu menggemaskan mas :)

Mungkin untuk sebagian orang itu hal yang biasa, tapi tidak denganku. Apa yang dilakukan dan dipikirkan olehnya begitu istimewa.

Perhatiannya begitu tulus kepadaku dari sejak awal. Dia yang selalu menyemangati kala aku sedang dipenuhi pikiran yang jelek dan kelelahan akan segala hal yang harus ku urus dengan segera.

Dia yang selalu menyisihkan waktunya untuk bertemu denganku dikala kesibukannya pun bahkan jauh lebih banyak daripadaku. Tetap bekerja sembari menyisihkan waktu untuk mengantarku pergi lalu kembali bekerja sering ia lakukan, aku tidak pernah memaksanya, dan dia tau aku bisa melakukannya sendiri, tapi dia akan dengan hati yang tulus selalu berusaha untuk menemani. Aku tau dia lelah, tapi mana pernah dia berkata seperti itu. Dia malah sering khawatir ketika dia tidak bisa menemaniku untuk pergi kesana-kemari. Mungkin kedengarannya lebay, ah tapi aku terenyuh setiap mendengar kekhawatirannya yang begitu. Dia pernah berkata “Sekarang tugasku buat jagain kamu de, jadi kalo kamu mau kemana-mana gak usah ragu buat bilang ke aku.”

Setiap hari bersamanya bukan menjadi hal yang membosankan, sama sekali aku tidak pernah merasakan hal itu sampai detik ini. Orang banyak bilang “tiap hari pacaran mulu, gak bosen?”, aku jawab dengan pasti bahwa tidak ada hari yang membosankan jika bersamanya. Satu sisi memang sangat menyenangkan bisa terus bersama setiap harinya, tapi itu juga bisa jadi hal yang sangat menyebalkan jika kami jauh. Tidak bertemu sehari dua hari saja kadang suka bikin pusing, apalagi berbulan-bulan. Ah menyebalkan! Sangat sangat menyebalkan! Kala jauh seperti ini pasti ada saja air mata yang keluar, sifat baru yang selama ini tidak pernah muncul sekarang muncul, tapi tenang saja kami lagi sama-sama menyesuaikan dan belajar. Mari tetap berpikiran baik dengan segala masalah yang muncul akibat jarak. Tidak apa-apa, ini hanya sementara.

Seseorang yang dituakan pernah bicara bahwasanya “Membangun itu mudah, yang susah itu merawatnya. Ibarat air dan api, kalo yang satu lagi panas seperti api maka yang satunya lagi harus memberikan kesejukan seperti air.”

Terdengar mudah, tapi.... ah tidak pakai tapi, pasti bisa. Aku dan dia kini sedang mulai belajar dan akan terus belajar bersama-sama. Belajar tentang apa? Tentang segala hal dalam hidup. Bukan hanya tentang hal-hal yang ada di dunia tapi juga lebih dari itu. Semangat terus sayang, jalan masih panjang. Kita pasti kuat.

Kamu tau kan Mas bahwa aku sedari awal pernah berkata bahwa aku sangat mencintai Daerah Istimewa Yogyakarta karena kesederhanaan kotanya, tapi kini betapa bahagianya aku kesederhanaanmu dalam mencintaiku membuatku merasa sangat dicintai dan menjadikanku orang yang istimewa, seistimewa Jogja buatku. Terima kasih sayang


Today is our first met. Selamat satu tahun pertemuan sayangku! Mungkin tanggal ini akan jauh lebih berkesan daripada tanggal jadi kita hihihi



Dari yang kau tuliskan “Gendukku” di kontak HP-mu,
ninalonalo

Comments