Aku
tidak pernah menyangka bahwa dia yang akan jadi jodohku. Dia begitu dekat
denganku, semua berjalan begitu cepat dan aku yakin dialah orang yang tepat.
Tidak
pernah sedikit pun ada keraguan dalam diriku terhadap dia. Malah terkadang
justru banyak orang yang ragu dengan status dia kemudian membandingkannya
dengan aku. Lalu kenapa? Apa masalahnya? Yang aku percayai selama ini hanya
jodoh, rejeki dan maut itu sudah Allah SWT tentukan sedari kita diberikan nyawa.
Lantas kenapa mempermasalahkan hal itu?
Apa
yang ditunjukkannya selama ini sama seperti apa yang memang dia miliki. Dia
tidak pernah mengada-ada, sederhana dan apa adanya. Sedari awal dia pun dengan
rendah dirinya selalu berkata dan menunjukkan dirinya seperti itu, bahkan dia
sejak awal sudah sering berkata berulang-ulang tentang “Aku suka sama kamu
bukan karena status kamu yaaa, gatau kenapa tapi emang aku udah langsung
ngerasa kalo kamu itu orang yang pas buat aku” atau pertanyaan-pertanyaan
seperti “Kok kamu sama aku sih de? Aku kan gak punya apa-apa” atau “De diluar
sana banyak yang lebih dari aku dan mau masa kamu, kenapa mau sama aku?”.
Omongan itu bukan cuma sekali dua kali, tapi berkali-kali, bahkan sampe kadang
bosan mendengarnya. Tapi aku tau kenapa dia terus-terusan mengatakan hal seperti
itu, ya, dia pun terus-terusan ingin memastikan bahwa bener aku memang mau bersamanya.
Perlahan
aku mulai tau kenapa aku dengan mudahnya bisa menerima dan yakin untuk terus
bersamanya. Selain karena kesederhanaanya, dia juga berjuang begitu besarnya
untuk bersamaku. Hal itu yang baru aku ketahui setelah aku bersamanya, lalu dia
menceritakan semuanya.
Mana
aku tahu sebelumnya bahwa dia ternyata menunggu kedatanganku di STT, dia bahkan
berusaha menahan ketika ada seorang guru yang ingin menjodohkan dia.
Mana
aku tahu sebelumnya bahwa dia ternyata sudah mencintaiku di hari pertama
bertemu. Kelihatannya klise memang, tapi aku bisa percaya akan hal itu dengan
begitu mudah.
Mana
aku tahu sebelumnya bahwa dia panik bahkan sampai ingin langsung membeli HP
baru, ketika awal-awal bertukar pesan singkat namun tiba-tiba HP dia mati
total.
Mana
aku tahu sebelumnya bahwa dia punya ketakutan yang besar ketika aku pergi Latsar,
karena dia tau bahwa disana akan ada ratusan laki-laki dengan status CPNS-nya
yang bisa saja jadi pasanganku.
Dan
ketidaktahuanku yang terakhir ini yang paling membuat hatiku berdebar. Mana aku
tahu sebelumnya bahwa dia selalu menyebutkan namaku dalam setiap solatnya,
bahkan sampai-sampai dia bercerita bahwa dia solat fajar demi menjalankan misi
khusus ini.
Ah
kamu terlalu menggemaskan mas :)
Mungkin
untuk sebagian orang itu hal yang biasa, tapi tidak denganku. Apa yang
dilakukan dan dipikirkan olehnya begitu istimewa.
Perhatiannya
begitu tulus kepadaku dari sejak awal. Dia yang selalu menyemangati kala aku
sedang dipenuhi pikiran yang jelek dan kelelahan akan segala hal yang harus ku
urus dengan segera.
Dia
yang selalu menyisihkan waktunya untuk bertemu denganku dikala kesibukannya pun
bahkan jauh lebih banyak daripadaku. Tetap bekerja sembari menyisihkan waktu
untuk mengantarku pergi lalu kembali bekerja sering ia lakukan, aku tidak
pernah memaksanya, dan dia tau aku bisa melakukannya sendiri, tapi dia akan
dengan hati yang tulus selalu berusaha untuk menemani. Aku tau dia lelah, tapi
mana pernah dia berkata seperti itu. Dia malah sering khawatir ketika dia tidak
bisa menemaniku untuk pergi kesana-kemari. Mungkin kedengarannya lebay, ah tapi
aku terenyuh setiap mendengar kekhawatirannya yang begitu. Dia pernah berkata
“Sekarang tugasku buat jagain kamu de, jadi kalo kamu mau kemana-mana gak usah
ragu buat bilang ke aku.”
Setiap
hari bersamanya bukan menjadi hal yang membosankan, sama sekali aku tidak
pernah merasakan hal itu sampai detik ini. Orang banyak bilang “tiap hari
pacaran mulu, gak bosen?”, aku jawab dengan pasti bahwa tidak ada hari yang
membosankan jika bersamanya. Satu sisi memang sangat menyenangkan bisa terus
bersama setiap harinya, tapi itu juga bisa jadi hal yang sangat menyebalkan
jika kami jauh. Tidak bertemu sehari dua hari saja kadang suka bikin pusing,
apalagi berbulan-bulan. Ah menyebalkan! Sangat sangat menyebalkan! Kala jauh
seperti ini pasti ada saja air mata yang keluar, sifat baru yang selama ini
tidak pernah muncul sekarang muncul, tapi tenang saja kami lagi sama-sama
menyesuaikan dan belajar. Mari tetap berpikiran baik dengan segala masalah yang
muncul akibat jarak. Tidak apa-apa, ini hanya sementara.
Seseorang
yang dituakan pernah bicara bahwasanya “Membangun itu mudah, yang susah itu
merawatnya. Ibarat air dan api, kalo yang satu lagi panas seperti api maka yang
satunya lagi harus memberikan kesejukan seperti air.”
Terdengar
mudah, tapi.... ah tidak pakai tapi, pasti bisa. Aku dan dia kini sedang mulai belajar
dan akan terus belajar bersama-sama. Belajar tentang apa? Tentang segala hal
dalam hidup. Bukan hanya tentang hal-hal yang ada di dunia tapi juga lebih dari
itu. Semangat terus sayang, jalan masih panjang. Kita pasti kuat.
Kamu
tau kan Mas bahwa aku sedari awal pernah berkata bahwa aku sangat mencintai
Daerah Istimewa Yogyakarta karena kesederhanaan kotanya, tapi kini betapa
bahagianya aku kesederhanaanmu dalam mencintaiku membuatku merasa sangat
dicintai dan menjadikanku orang yang istimewa, seistimewa Jogja buatku. Terima
kasih sayang♥
Today
is our first met. Selamat satu tahun pertemuan sayangku! Mungkin tanggal ini akan jauh lebih berkesan daripada tanggal jadi kita hihihi
Dari
yang kau tuliskan “Gendukku” di kontak HP-mu,
ninalonalo♥
Comments
Post a Comment